selamat datang di blog kuu :D
Minggu, 23 November 2014
Minggu, 08 Juni 2014
TUGAS : Buat tulisan atau karangan dari kerangka karangan yang sudah di buat
Nama: Sri
Nurjanah Apriani
NPM : 16211875
Kelas: 3EA01
TUGAS : Buat tulisan atau karangan dari kerangka karangan
yang sudah di buat
Pseudotumor Cerebri, Pembengkakan
Kepala Yang Mirip Tumor
Deskripsi
Pseudotumor
cerebri terjadi ketika tekanan di dalam tulang tengkorak (intracranial
pressure) meningkat tanpa penyebab yang jelas. Gejalanya mirip dengan tumor
otak tapi tak ditemukan tumor. Kondisi ini biasa disebut juga dengan idiopathic
intracranial hypertension (IIH). Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada
anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita
obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Penyebab
Para
pakar menduga pseudotumor cerebri ada kaitannya dengan kelebihan jumlah cairan
cerebrospinal di dalam tulang tengkorak. Selain itu, cairan yang dihasilkan
oleh otak ini pada akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bisa jadi
peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pseudotumor cerebri ini juga
merupakan akibat dari adanya gangguan pada proses penyerapan tersebut. Menurut
beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami
penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse
sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan
salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.
Gejala
- Sakit kepala
sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring
dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
Pengobatan
- Obat-obatan
seperti obat glaukoma yaitu acetazolamide, diuretik dan obat migrain.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.
TUGAS SOFTSKILL MEMBUAT KERANGKA KARANGAN
Nama: Sri
Nurjanah Apriani
NPM : 16211875
Kelas: 3EA01
TUGAS SOFTSKILL MEMBUAT KERANGKA KARANGAN
JUDUL ARTIKEL : “
PSEUDOTUMOR CEREBRI, Pembengkakan Kepala Yang Mirip Tumor
Kerangka Pemikiran :
Ø Paragraf
1 : Deskripsi Pseudotumor Cerebri
Ø Paragraf
2 : Penyebab Pseudotumor Cerebri
Ø Paragraf
3 : Gejala Pseudotumor Cerebri
Ø Paragraf
4 : Pengobatan Pseudotumor Cerebri
Minggu, 04 Mei 2014
Pseudotumor Cerebri, Pembengkakan Kepala Yang Mirip Tumor
Nama: Sri Nurjanah Apriani
NPM: 16211875
Kelas: 3EA01
Kamis, 28/03/2013 07:49 WIB
Pseudotumor Cerebri, Pembengkakan
Kepala Yang Mirip Tumor
Deskripsi
Pseudotumor cerebri terjadi ketika tekanan di dalam
tulang tengkorak (intracranial pressure) meningkat tanpa penyebab yang jelas.
Gejalanya mirip dengan tumor otak tapi tak ditemukan tumor. Kondisi ini biasa
disebut juga dengan idiopathic intracranial hypertension (IIH).
Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Penyebab
Para pakar
menduga pseudotumor cerebri ada kaitannya dengan kelebihan jumlah cairan
cerebrospinal di dalam tulang tengkorak. Selain itu, cairan yang dihasilkan
oleh otak ini pada akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bisa jadi
peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pseudotumor cerebri ini juga
merupakan akibat dari adanya gangguan pada proses penyerapan tersebut.
Menurut beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.
Menurut beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.
Gejala
- Sakit
kepala sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk
seiring dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
Pengobatan
-
Obat-obatan seperti obat glaukoma yaitu acetazolamide, diuretik dan obat
migrain.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.
Kerangka karangan
Tema:
Kesehatan
Judul: Pseudotumor
Cerebri, Pembengkakan Kepala Yang Mirip Tumor
·
Deskripsi Pseudotumor Cerebri
·
Penyebab Pseudotumor Cerebri
·
Gejala Pseudotumor Cerebri
·
Pengobatan Pseudotumor Cerebri
Jumat, 21 Maret 2014
BERPIKIR DAN BERNALAR
TUGAS
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
NAMA
: SRI NURJANAH APRIANI
NPM
: 16211875
KELAS
: 3EA01
BERPIKIR DAN BERNALAR
PENDAHULUAN
Pikir dalam kamus bahasa
Indonesia berarti akal budi, ingatan, angan – angan, kata dalam hati, kira, dan
sangka. Berfikir mencakup segala aktivitas mental, kita berfikir saat
memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berfikir saat melamun
sambil menunggu mata kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berfikir saat
menulis artikel, menulis makalah, puisi, membaca buku, menulis surat,
merencanakan liburan, atau menghawatirkan persahabatan yang terganggu, atau
terkadang ada suatu problema yang harus ia hadapi. Oleh karena itu, disini akan
dibahas teori tentang berfikir, antara berfikir dan bernalar, dan macam – macam
berpikir.
ISI
Berfikir adalah suatu kegiatan
mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh
pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan
sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya
seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan
atau wawasan tentang objek tersebut.
Berfikir juga berarti berjerih –
payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan
keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berfikir juga termuat
kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur,
mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah – milah, atau membedakan,
menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan – kemungkinan yang ada, membuat
analisis dan sintesis, menalar, atau menarik kesimpulan dari premis – premis
yang ada, menimbang dan memutuskan.
Kegiatan berfikir, biasanya dimulai
ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan
atau masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh
kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan
menimbulkan pertanyaan – pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak, sedikit, dan
mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian, sikap ingin
tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.
Setiap individu pasti memiliki cara
berfikir yang berbeda. Perbedaan dalam cara berfikir dan pemecahan masalah
merupakan hal yang nyata dan penting. Perbedaan ini mungkin sebagian disebabkan
oleh factor pembawaan sejak lahir dan sebagian lagi berhubungan dengan taraf
kecerdasan seseorang. Namun, jelas bahwa proses keseluruhan dari pendidikan
formal dan pendidikan informal sangat mempengaruhi gaya berfikir seseorang di
kemudian hari, di samping mempengaruhi pula mutu pemikirannya ( Leavitt, 1978
).
Berpikir/bernalar
sebagai proses bahasa
Berbahasa
memerlukan kegiatan berpikir. Sebelum berbahasa kita pasti berpikir karenanya
tak salah jika mengatakan bahwa berbahasa identik dengan berfikir. Bernalar
adalah proses berfikir sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan
baik bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berfikir
lurus, efisien, tepat dan teratur. Bernalar dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan dalam segala aktivitas (berfikir ataupun bertindak) manusia
mendasarkan diri pada prinsip bernalar. Bernalar mengarah pada berfikir benar,
lepas dari berbagai prasangka dan emosi dan keyakinan seseorang, karena bernalar
mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani. Semua tadi merupakan
sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi. Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar.
Menurut Sudarminta sesungguhnya
berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran
untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui.
Bernalar ada tiga bentuk :
Induktif : proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (
universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular ).
Deduktif : penarikan kesimpulan
khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
Abduktif : penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu
hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih
peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek
yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan
bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep
berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir
atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis
belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti
benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul –
keliru, sahih atau tak sahih.
PENUTUP
ATAU KESIMPULAN
1.
Pada hakikatnya berikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan
antara manusia dan mahkluk lain.
2.
Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu
yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi.
3.
Berfikir lebih luas dari sekedar bernalar.
4.
Berfikir merupakan daya yang paling utama serta merupakan ciri yang khas yang
membedakan manusia dan hewan. Manusia dapat berfikir karena manusia mempunyai
bahasa, sedangkan hewan tidak.
SUMBER:
Langganan:
Postingan (Atom)