TUGAS
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
NAMA
: SRI NURJANAH APRIANI
NPM
: 16211875
KELAS
: 3EA01
BERPIKIR DAN BERNALAR
PENDAHULUAN
Pikir dalam kamus bahasa
Indonesia berarti akal budi, ingatan, angan – angan, kata dalam hati, kira, dan
sangka. Berfikir mencakup segala aktivitas mental, kita berfikir saat
memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berfikir saat melamun
sambil menunggu mata kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berfikir saat
menulis artikel, menulis makalah, puisi, membaca buku, menulis surat,
merencanakan liburan, atau menghawatirkan persahabatan yang terganggu, atau
terkadang ada suatu problema yang harus ia hadapi. Oleh karena itu, disini akan
dibahas teori tentang berfikir, antara berfikir dan bernalar, dan macam – macam
berpikir.
ISI
Berfikir adalah suatu kegiatan
mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh
pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan
sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya
seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan
atau wawasan tentang objek tersebut.
Berfikir juga berarti berjerih –
payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan
keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berfikir juga termuat
kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur,
mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah – milah, atau membedakan,
menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan – kemungkinan yang ada, membuat
analisis dan sintesis, menalar, atau menarik kesimpulan dari premis – premis
yang ada, menimbang dan memutuskan.
Kegiatan berfikir, biasanya dimulai
ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan
atau masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh
kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan
menimbulkan pertanyaan – pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak, sedikit, dan
mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian, sikap ingin
tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.
Setiap individu pasti memiliki cara
berfikir yang berbeda. Perbedaan dalam cara berfikir dan pemecahan masalah
merupakan hal yang nyata dan penting. Perbedaan ini mungkin sebagian disebabkan
oleh factor pembawaan sejak lahir dan sebagian lagi berhubungan dengan taraf
kecerdasan seseorang. Namun, jelas bahwa proses keseluruhan dari pendidikan
formal dan pendidikan informal sangat mempengaruhi gaya berfikir seseorang di
kemudian hari, di samping mempengaruhi pula mutu pemikirannya ( Leavitt, 1978
).
Berpikir/bernalar
sebagai proses bahasa
Berbahasa
memerlukan kegiatan berpikir. Sebelum berbahasa kita pasti berpikir karenanya
tak salah jika mengatakan bahwa berbahasa identik dengan berfikir. Bernalar
adalah proses berfikir sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan
baik bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berfikir
lurus, efisien, tepat dan teratur. Bernalar dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan dalam segala aktivitas (berfikir ataupun bertindak) manusia
mendasarkan diri pada prinsip bernalar. Bernalar mengarah pada berfikir benar,
lepas dari berbagai prasangka dan emosi dan keyakinan seseorang, karena bernalar
mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani. Semua tadi merupakan
sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi. Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar.
Menurut Sudarminta sesungguhnya
berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran
untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui.
Bernalar ada tiga bentuk :
Induktif : proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (
universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular ).
Deduktif : penarikan kesimpulan
khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
Abduktif : penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu
hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih
peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek
yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan
bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep
berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir
atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis
belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti
benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul –
keliru, sahih atau tak sahih.
PENUTUP
ATAU KESIMPULAN
1.
Pada hakikatnya berikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan
antara manusia dan mahkluk lain.
2.
Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu
yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi.
3.
Berfikir lebih luas dari sekedar bernalar.
4.
Berfikir merupakan daya yang paling utama serta merupakan ciri yang khas yang
membedakan manusia dan hewan. Manusia dapat berfikir karena manusia mempunyai
bahasa, sedangkan hewan tidak.
SUMBER: