Nama: Sri
Nurjanah Apriani
NPM : 16211875
Kelas: 3EA01
TUGAS : Buat tulisan atau karangan dari kerangka karangan
yang sudah di buat
Pseudotumor Cerebri, Pembengkakan
Kepala Yang Mirip Tumor
Deskripsi
Pseudotumor
cerebri terjadi ketika tekanan di dalam tulang tengkorak (intracranial
pressure) meningkat tanpa penyebab yang jelas. Gejalanya mirip dengan tumor
otak tapi tak ditemukan tumor. Kondisi ini biasa disebut juga dengan idiopathic
intracranial hypertension (IIH). Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada
anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita
obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.
Penyebab
Para
pakar menduga pseudotumor cerebri ada kaitannya dengan kelebihan jumlah cairan
cerebrospinal di dalam tulang tengkorak. Selain itu, cairan yang dihasilkan
oleh otak ini pada akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bisa jadi
peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pseudotumor cerebri ini juga
merupakan akibat dari adanya gangguan pada proses penyerapan tersebut. Menurut
beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami
penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse
sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan
salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.
Gejala
- Sakit kepala
sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring
dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung
Pengobatan
- Obat-obatan
seperti obat glaukoma yaitu acetazolamide, diuretik dan obat migrain.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.