selamat datang di blog kuu :D

Jumat, 21 Maret 2014

BERPIKIR DAN BERNALAR



TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
NAMA : SRI NURJANAH APRIANI
NPM : 16211875
KELAS : 3EA01

BERPIKIR DAN BERNALAR

PENDAHULUAN
Pikir dalam kamus bahasa Indonesia berarti akal budi, ingatan, angan – angan, kata dalam hati, kira, dan sangka. Berfikir mencakup segala aktivitas mental, kita berfikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berfikir saat melamun sambil menunggu mata kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berfikir saat menulis artikel, menulis makalah, puisi, membaca buku, menulis surat, merencanakan liburan, atau menghawatirkan persahabatan yang terganggu, atau terkadang ada suatu problema yang harus ia hadapi. Oleh karena itu, disini akan dibahas teori tentang berfikir, antara berfikir dan bernalar, dan macam – macam berpikir.
ISI
Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan atau wawasan tentang objek tersebut.
Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berfikir juga termuat kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah – milah, atau membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan – kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis, menalar, atau menarik kesimpulan dari premis – premis yang ada, menimbang dan memutuskan.
Kegiatan berfikir, biasanya dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan menimbulkan pertanyaan – pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak, sedikit, dan mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian, sikap ingin tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.
Setiap individu pasti memiliki cara berfikir yang berbeda. Perbedaan dalam cara berfikir dan pemecahan masalah merupakan hal yang nyata dan penting. Perbedaan ini mungkin sebagian disebabkan oleh factor pembawaan sejak lahir dan sebagian lagi berhubungan dengan taraf kecerdasan seseorang. Namun, jelas bahwa proses keseluruhan dari pendidikan formal dan pendidikan informal sangat mempengaruhi gaya berfikir seseorang di kemudian hari, di samping mempengaruhi pula mutu pemikirannya ( Leavitt, 1978 ).
Berpikir/bernalar sebagai proses bahasa
Berbahasa memerlukan kegiatan berpikir. Sebelum berbahasa kita pasti berpikir karenanya tak salah jika mengatakan bahwa berbahasa identik dengan berfikir. Bernalar adalah proses berfikir sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan baik bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur. Bernalar dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam segala aktivitas (berfikir ataupun bertindak) manusia mendasarkan diri pada prinsip bernalar. Bernalar mengarah pada berfikir benar, lepas dari berbagai prasangka dan emosi dan keyakinan seseorang, karena bernalar mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani. Semua tadi merupakan sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk :
      Induktif : proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum ( universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular ).
       Deduktif : penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
      Abduktif : penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul – keliru, sahih atau tak sahih.

PENUTUP ATAU KESIMPULAN
1.      Pada hakikatnya berikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dan mahkluk lain.
2.      Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi.
3.      Berfikir lebih luas dari sekedar bernalar.
4.      Berfikir merupakan daya yang paling utama serta merupakan ciri yang khas yang membedakan manusia dan hewan. Manusia dapat berfikir karena manusia mempunyai bahasa, sedangkan hewan tidak.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar